Sabtu, 31 Agustus 2013

CARA SERVIS DINAMO MESIN CUCI (SEJENIS) SHORT/KONSLET/PUTUS


          Sebelumnya telah kita bahas Cara/trik mengecek dynamo yg short pada mesin cuci/sejenis.  Short pada dynamo paling sering terjadi antara lilitan utama dan starter. Umumnya terjadi pada silang pertemuan/tumpukan kedua lilitan diluar lobang keren. Atau bisa jg terjadi short didalam lobang keren , karena sebagian dynamo tidak diberi sekat penutup antara utama dan starter. Jika hasil pengecekan telah dipastikan bahwa dynamo tsb short, adapun langkah yg akan kita ambil  adalah :
A).  MENGATASI DINAMO SHORT/KONSLET  
*Klik gambar untuk memperbesar
1.      Amati keadaan kawat  dan kertas/plastic mica pada penutup kawat dan sekat antara lilitan utama dan starter (hijau pada gbr). Jika terlihat kawat tampak berubah warna pada satu kutub dibandingkan dg kutub yang lain atau kertas/plastic mika terlihat gosong/menciut pada satu kutub dikarenakan panas yang berlebihan, dapat kita curigai di bagian kutub tersebutlah yang short. Tapi jika shortnya tidak terlalu parah, biasanya  kawat dan mica tampak mulus. Jadi terserah anda untuk memulai kutub mana yg mau dicek terlebih dahulu.

2.      Putuskan tali pengikat pada kutub yang mau di cek secara hati-hati, agar kawat tidak tergores atau ikut terpotong.
3.       Lepaskan  kopelan kawat yg keluar dari utama dan starter pada titik A (lihat gbr). Jika sudah dilepas,  berarti antara starter dan utama tidak ada lagi hubungan. Jika dites dg tester ternyata masih ada hubungan meski dg resistansi besar,  berarti dynamo tersebut masih short.
4.       Pisahkan atau renggangkan tumpukan kutub starter dan utama dengan menekan kutub starter kebagian dalam dg menggunakan tangan atau obeng (jika sirlak cukup keras) yg diameternya /permukaan obengnya tidak terlalu besar/tajam dan dapat diselipkan diantara kutub utama dan pertengahan celah pada kutub starter.  Lakukan dengan hati2 agar kawat tidak putus atau terkelupas  emailnya.
5.       Cek dg tester pada kedua kawat yang telah dilepas atau bisa juga pada titik B dan C (lihat gbr).  Jika masih short, lakukan kembali langkah ke-4 pada kutub yang lain sambil dilakukan pengecekan dengan tester. Lakukan sampai bagian yang short ketemu dengan ditandai tidak adanya lagi hubungan antara utama dan starter meski  posisi tester pada skala X10K.
6.       Jika bagian yang short telah ditemukan, akan tampak bagian email kawat yang terkelupas. Jika tidak terlalu parah (banyak), cukup sirlak kembali bagian yang terkelupas setelah itu lilitan kembali di rapikan lalu beri  sekat pemisah (mica) pada pertemuan/persilangan semua kutub utama dan starter.
7.       Ikat kembali semua liitan, kembalikan sambungan kawat dan kabel seperti semula dan lakukan kembali pengecekan dengan tester. Setelah diyakini lilitan dynamo tidak lagi short lakukan kembali penyirlakan secara merata. 

 B).  MENGATASI DINAMO YANG PUTUS
       Dinamo dapat dikatakan putus apabila kita lakukan pengecekan dengan tester diantara satu kabel ouput dengan kabel yang lainnya tidak ada hubungan sama sekali. Jika secara visual kawat2 lilitan tampak baik adapun langkah pengecekan yang dapat kita ambil adalah sbb :
1.       Lepaskan/putuskan tali pengikat pada bagian kabel terlebih dahulu. Periksa semua sambungan kawat pada kabel dengan melepas selongsong kabel satu persatu (tidak jarang putusnya kawat lilitan dynamo terjadi disini).
2.       Untuk melokalisir pengecekan, cek dengan tester bagian starter atau utama yang putus.
3.       Jika semua kawat tampak mulus dan tidak kelihatan atau ketemu ada kawat yang putus, terpaksa kita melakukan pengecekan kutub perkutub  untuk menemukan bagian yang putus.
4.       Mulailah dari kabel yang dari pengecekan awal tidak terhubung dg yang lain. Untuk contoh kita anggap saja yang putus adalah lilitan utama (A-B).
5.       Kupas sedikit email pada kawat yang keluar (ujung) dari kutub ke-2 atau pangkal kawat pada kutub ke-3 (center).
6.       Cek hubungan antara center ke titik A atau B. Jika yang putus seandainya antara  center ke B, maka pengecekan dapat dipersempit pada pertengahan 2 kutub diantara titik B dan center.  Dengan begitu dapat dipastikan dikutub mana kawat yang putus.
7.       Setelah didapat kutub yang putus barulah kita periksa lagi lebih seksama kalau2 yang putus dibagian luar yang dapat kita sambung.  Kalaupun tidak ketemu kita hanya perlu menggulung pada kutub yang putus saja. 
 CATATAN :
·         Jika yang short atau email kawatnya sudah terlalu banyak yg terkelupas ataupun banyak yang putus, sebaiknya dilakukan penggulungan baru pada lilitan kutub yg bermasalah . dengan konsekwensi jika yg bermasalah adalah lilitan bagian luar anda hanya perlu menggulung baru 1 kutub saja, tp jika bagian dalam anda terpaksa menbongkar/mengamputasi  lalu menggulung kembali 3 kutub sekaligus, 2kutub bagian luar dan 1 kutub bagian dalam yang bermasalah.
·         Ukur diameter kawat dan hitung secara akurat jumlah kawat pada kutub yang akan digulung baru

Semua yang saya uraikan dan jelaskan diatas adalah hasil dari pengalaman saya dalam mengatasi masalah2 pada dynamo mesin cuci dan lainnya yang tentu saja belum tentu dapat dikatakan yang paling praktis dan nyaman bagi orang lain. Jika anda telah mengerti dasar-dasar cara menggulung dynamo dan banyak mengerjakannya, maka anda pasti akan menemukan sendiri cara/teknik terbaik bagi anda untuk mengatasi segala macam permasalahan pada dynamo.
Mohon maaf jika cara penyampaian dan penjelasan saya sulit dimengerti, mohon sambil perhatikan gambar yang saya upload agar lebih mudah di pahami . jika tidak juga anda bisa bertanya di kolom koment dan akan saya usahakan memberikan jawaban secepatnya.
Ini sekadar referensi bagi pembaca yang berminat untuk menekuni perbaikan pada dynamo mesin cuci dan lainnya. Semoga dapat membantu dan bermanfaat.
Masukan serta kritik sangat saya harapkan demi menutupi kekurangan pada diri saya dan untuk kemajuan kita bersama.  Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih

dikutip dari : http://hobbytehkniselektronika.blogspot.com/2011/10/cara-servis-dinamo-mesin-cuci-sejenis.html

MENGGULUNG MOTOR LISTRIK 3 FASA


I.BAGIAN -BAGIAN MOTOR 3 FASA
Motor 3 fasa pada dasarnya terdiri dari Stator yaitu bagian yang diam (statis) dan Rotor yaitu bagian yang bergerak / berputar (rotasi).

II.ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang harus disediakan sebagai acuan dalam melilit stator adalah sebagai berikut:
A. Alat :
1. Kunci pas/ring
2. Obeng
3. Tracker
4. Palu
5. AVO meter
6. Megger/insulation tester
7. Solder
8. Tacho meter
9. Sikat kawat


A. Bahan :
1. Kawat email
2. Kertas prispan/insulation paper
3. Lak/insulation laquer
4. Selongsong (slove)
5. Kertas gosok
6. Kabel NYAF
7. Pelumas/grace
8. Kuas
9. Timah/tinnol
III.TEORI PENDUKUNG
A. Bentuk kumparan:
1. Memusat/konsentris/spiral winding
2. Jerat/buhul/lap winding
3. Gelombang

A. Rumus-rumus
Ujung-ujung kumparan diberi tanda dengan huruf-huruf U,V,W,X,Y, dan Z.bila pangkal diberi tanda U maka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y dan pangkal W ujngnya Z.
Syarat jumlah slot, perhitungan jumlah slot harus bisa dbagi 4 dan 3


C. CONTOH PERHITUNGAN
1.Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah kutub (2p)=4, single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka ujung lainya pada alur nomor 4.
Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30 radian
Jarak antar alur 30 radian
KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik
Kp =120/KAL =120/60 =2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu kumparan .
U | 1-4 I I 7-10 I X
V I 3-6 I I 9-12 I Y
W I 5-8 I I 11-2 I z
Gambar bentangan :



2. Double layer, sama seperti soal no 1 namun belitan yang digunakan adalah belitan double layer
U I 1-4 I I 7 - 4 I I 7-10 I I 1-10 I X
V I 3-6 I I 9 - 6 I I 9-12 I I 3-12 I Y
W I 5-8 I I 11-8 I I 11-2 I I 5 - 2 I z



3 .Perencanan motor 3 fase dengan jumlah alurnya 24 dan 36
Kutubnya dibuat 4 buah dengan belitan single layer.
Penyelesaian :
A. Untuk stator dengan 24 alur
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.3 =2
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/24 =15 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =15. 2=30 listrik
Kp =120/KAL =120/30 =4
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 5
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I 1-7 I I 13-19 I X
I 2-8 I I 14-20 I

V I 5-11 I I 17-23 I Y
I 6-12 I I 18-24 I
W I 9-15 I I 21-3 I z
I 10-16I I 22-4 I
Gambar bentangan :





Penyelesaian :
B. Untuk stator dengan 36 alur
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =10. 2=20 listrik
Kp =120/KAL =120/20 =6
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 7
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I 1-10 I I 19-28 I X
I 2-11 I I 20-29 I
I 3-12 I I 21-30 I
V I 7-16 I I 25-34 I Y
I 8-17 I I 26-35 I
I 9-18 I I 27-36 I
W I 13-22I I 31-4 I z
I 14-23I I 32-5 I
I 15-24I I 33-6 I
Gambar bentangan :

Motor dengan kecapatan ganda
Motor dengan kecepatan ganda atau dua kecepaan ini bisa dibangun dengan dua cara, pertama memang belitan motor tersebut ada dua, misalnya satu belitan dengan kecepatan 3000 rpm, dan pada stator yang sama dibelitkan belitan kedua dengan kecepatan 1000 rpm, hal demikian tentu saja keterampilan yang sudah diperoleh sudah mencakupi, adapun cara kedua yaitu belitan Dahlander.
Belitan jenis ini tidak menggunakan rumus – rumus karena hanya mengembangkan system penyambungan belitan, berikut ini diberikan contoh – contoh belitan dahlander :
a. untuk motor dengan 24 alur

b. untuk motor dengan 36 alur